RINGKASAN / RUMUS-RUMUS FISIKA SMP
BERDASARKAN SKL UN 2012
1. Menentukan besaran pokok,Besaran turunan dan
satuannya atau penggunaan alat ukur yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari -hari
A. Besaran Pokok, Besaran Turunan, Satuan dan
Alatnya
Besaran Pokok
- Panjang (meter) : Mistar
- Massa (kilogram) : Neraca
- Waktu (sekon) : Stopwatch
- Suhu (Kelvin) : Thermometer
- Arus listrik (Ampere) : Ampere Meter
- Jumlah Zat (Mol) : Pengkuran tidak
langsung
- Intensitas Cahaya (Kandela) : Light Meter
Besaran Turunan
- Luas (meter persegi = m2)
- Volume (meter kubik = m3)
- Kecepatan (meter per sekon = m/s)
- Gaya (Newton)
- Massa Jenis (Kilogram per meter kubik = kg/
m3
- Daya (watt)
- Usaha (Joule)
B. Alat Ukur
1. Jangka Sorong
Hasil Pembacaan = 2,4 + 0,07 = 2,47 cm
2. Mikrometer Sekrup
Hasil Pembacaan = 6,5 + 0,09 = 6,59 mm
2. Menentukan sifat-sifat zat beserta wujudnya atau
penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan
sehari-hari
- Zat padat : bentuk tetap, volume tetap
- Zat cair : bentuk berubah, volume tetap
- Zat Gas (uap) : bentuk berubah, volume tetap
- Mencair (melebur) = Perubahan zat padat ke cair
- Membeku = Perubahan zat cair ke padat
- Menguap = Perubahan zat cair menjadi gas
- Mengembun = Perubahan zat gas menjadi cair
- Menyublim = Perubahan zat padat menjadi gas atau
sebaliknya
3. Menjelaskan pengaruh suhu pada pemuaian yang
terjadi dalam kehidupan sehari -hari
a. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang
muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar
daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut
dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari
terjadinya pembengkokan pada bingkai.
b. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah
antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu
meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan
bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai
antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang
akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
c. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat
sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak
dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada
tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih
dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan
ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada
tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan
pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin,
ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat
pada tempatnya.
d. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur
dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara
dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan
mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka
saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
e. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang
memiliki koefisien muai panjang berbeda yang
dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang
keping bimetal akan sama dan kedua keping pada
posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan
mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang
yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan
membengkok ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang kecil.
f. Gelas Pecah
Gelas pecah ketika disiram air panas, karena pemuaian
yang terjadi tidak merata (dinding gelas bagian dalam
sudah memuai sedanglan dinding gelas bagian luar
belum memuai)
4. Menentukan besaran kalor dalam proses
perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari -hari
0,07
0,09 mm
6,5 mm
QAB = m.CEs.T
QBC = m. L
QCD = m. CAir. T
QTotal = QAB +
ES QBC + QCD
AIR
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
Keterangan :
m = massa (kg)
C = Kalor Jenis (kkal/kg0C)
L = Kalor Lebur (kkal/kg)
T = Perubahan Suhu (Selisih suhu Awal dan Akhir)
5. Gerak
Pada GLBB
GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan.
Berubah beraturan maksudnya kecep atan gerak benda
bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur.
Perubahan kecepatan tersebut dinamakan percepatan .
Contoh GLBB yang selalu kita jumpai dalam
kehidupan hanya gerak jatuh bebas. Pada gerak jatuh
bebas, yang bekerja hanya percepatan g ravitasi dan
besar percepatan gravitasi bernilai tetap. Benda yang
jatuh bebas juga bergerak pada lintasan lurus (vertikal).
Contohnya buah mangga yang lezat atau buah kelapa
yang jatuh dari pohonnya. Ingat bahwa benda
melakukan gerak jatuh bebas jika kece patan awalnya
nol. Benda yang dilempar atau dijatuhkan dari
ketinggian tertentu tidak termasuk GJB karena
memiliki kecepatan awal. Benda yang dilempar atau
dijatuhkan termasuk gerak vertikal. Paham ya
perbedaannya… pada dasarnya gerak jatuh bebas dan
gerak vertikal ke bawah sama, hanya bedanya pada
GJB tidak terdapat kecepatan awal.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda
dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan
setiap saat tetap.
Hukum I Newton
Pada dasarnya benda bersifat lembam artinya benda
akan mempertahankan keadaannya, yaitu :
Bila benda dalam keadaan diam maka benda akan
tetap diam.
Bila benda bergerak maka akan bergerak lurus
beraturan.
Contoh :
Penumpang terjungkal saat mobil yang bergerak
cepat direm mendadak.
Koin di atas kertas di atas meja akan tetap di atas
di atas meja jika kertas ditarik secara cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
Hukum Newton II
adalah benda yang mengalami gaya akan mendapat
percepatan yang besarnya ;
Berbanding lurus (sebanding) dengan besar
resultan gaya-gaya yang mempengaruhinya.
Berbanding terbalik dengan massa benda itu
Contoh :
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan
percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading
terbalik dengan massa mobil tersebut
Hukum Newton III
disebut dengan hukum aksi -reaksi, yaitu : “Jika suatu
benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda
yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda
pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Contoh :
Adanya gaya gravitasi
Peristiwa gaya magnet
Gaya listrik
6. Menentukan besaran fisika pada usaha dan energi
a. Usaha (W)
W = F. S
b. Energi Potensial (Ep)
Ep = m. g. h
c. Energi Kinetik (Ek)
Ek = ½ m. V2
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
a. Pengungkit
Jenis I : Yaitu titik tumpu berada diantara titik
beban dan titik kuasa. Contoh : gunting, linggis,
alat bermain jungkat-jungkit, cotton bud
Jenis II : Yaitu titik bebannya berada diantara
titik tumpu dan titik kuasa. Contoh : gerobak
dorong, pembuka botol, alat pemecah kemiri,
dsb.
1. TETESAN OLI MOBIL
1 2 3 4 5 6 7 8
GLBB DIPERCEPAT
2. KETIKAN TICKER TIMER
8 7 6 5 4 3 2 1
GLBB DIPERLAMBAT
t
S
V
V = Kecepatan (m/s)
S = Jarak (m)
t = Waktu (s)
t
V
a
a = percepatan (m/s2)
V = Perubahan Kecepatan (m/s)
( V2 – V1)
t = Waktu (s)
F = 0 F = Resultan Gaya (N)
F = m. a m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Ep = Energi Potensial (Joule)
m = Massa (kg)
g = Percepatan Gravitasi
Bumi (m/s2)
h = Ketinggian Benda (m)
Ek = Energi Kinetik (Joule)
m = Massa (kg)
V = Kecepatan (m/s2)
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
Jenis III : Yaitu titik kuasa berada diantara titik
beban dan titik tumpu. Contoh : sekop, sendok,
serokan sampah.
b. Bidang Miring
Contoh : Tangga, sekrup, jalan berkelok pada
bukit, papan untuk menaiki drum.
c. Katrol
Katrol Tetap : katrol yang dipasang tetap pada
suatu titik, untuk mengubah arah gaya. Contoh :
katrol untuk mengambil air di sumur, kerekan
burung, katrol untuk mengangkat barang pada
bangunan, kerekan pada tiang bendera.
Katrol Bebas : katrol yang bisa bergerak.
Contoh : alat pengangkut peti kemas di
dermaga, alat pengangkut bahan bangunan pada
gedung bertingkat
Katrol majemuk : susunan katrol yang terdiri
lebih dari satu katrol. Contoh : pada mobil derek
dan peralatan pemanjat tebing.
8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan
tekanan pada suatu zat
Tekanan Pada zat Padat
A
F
P
Tekanan Pada Zat Cair (Hidrostatis)
Ph .g.h
9. Menentukan besaran fisika pada getaran dan
gelombang
T =
n
t
t
n
f
f
1
T
T
1
f
ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang
CDE dan GHI = lembah gelombang
B, F, dan J = titik puncak gelombang
D dan H = titik dasar gelombang
ABCDE, EFGHI = satu gelombang
Satu gelombang terdiri atas satu puncak
gelombang dan satu lembah gelombang .
Cepat Rambat Gelombang (v)
T
v
v . f
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapa nnya dalam
kehidupan sehari-hari
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi
Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).
Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam
jangkauan sumber bunyi.
Cepat Rambat Bunyi
t
s
v
untuk medium yang berbeda, kecepatan perambatan
gelombang bunyinya berbeda pula. Jika dilihat dari
kepadatan medium-medium bunyi merambat paling
baik dalam medium zat padat dan paling buruk dalam
medium udara (gas).
11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran-besaran
yang berhubungan dengan cermin/lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari -hari
A. Pemantulan pada cermin cekung dan cembung
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)
Ph = Tekanan hidrostatis (N/m2)
= massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s 2)
h = kedalaman (m)
T = Periode (s)
t = Waktu (s)
n = banyaknya getaran
f = frekuensi (Hz)
n = Banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Gelombang
Longitudinal
v = cepat rambat gel (m/s2)
= panjang gelombang (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s2)
s = Jarak sumber bunyi (m)
t = waktu yang ditempuh (s)
Gelombang
Transversal
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
B. Pembiasan pada lensa cekung dan cembung
Hubungan titi fokus, jarak benda, jarak bayangan dan
perbesaran benda.
Alat-Alat Optik
1.Mata
2.Kamera
3. Lups
4.Mikroskop
12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan
kehidupan sehari-hari
Kain wool digosokkan ke penggaris mika
(plastik), maka penggaris mika akan bermuatan
negatif karena mendapat elektron dari kain wool
(kain wool kehilangan elektron dan bermuatan
positif)
Kain sutera digosokkan ke kaca, maka kain sutera
akan bermuatan positif karena kehilangan elektron
(kain sutera bermuatan negatif karena menerima
elektron)
13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis
dalam suatu rangkaian listrik (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchoff) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
f = jarak titik focus
s = jarak benda
s1 = jarak bayangan
M = Perbesaran
h = tinggi benda
h1 = tinggi bayangan
Rabun dekat. (Hipermetropi)
Rabun dekat ditolong dengan
kacamata berlensa positif
(cembung)
Rabun Jauh. (Miopi)
Rabun dekat ditolong dengan
kacamata berlensa negatif (cekung)
- Diperkecil
- Terbalik
- Nyata
- Diperkecil
- Terbalik
- Nyata
Diagram sinar
pembentukan bayangan
pada lup dengan mata
berakomodasi maksimum
Diagram sinar pembentukan
bayangan pada lup dengan
mata tidak berakomodasi
Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan
mata berakomodasi maksimum
Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan
mata tidak berakomodasi
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
14. Menentukan besarnya energi atau daya listrik
dalam kehidupan sehari-hari
Untuk menghitung besarnya energi / daya listrik
digunakan rumus :
W = P.t
P = V.I
W = V.I.t
Menghitung rekening listrik dalam rumah tangga
1 KWh = 1000 Wh
Penghitungan dengan cara ini diperlukan daftar nama alat -
alat beserta spesifikasi alatnya serta waktu pemakaiannya:
contoh:
Sebuah rumah tangga menggunakan 4 buah lampu, masingmasing
dayanya 18 watt selama rata -rata 12 jam/hari,
sebuah pompa air yang dayanya 125 watt selama 6
jam/hari, 1 buah kulkas yang dayanya 100 watt selama 7
jam/hari. Jika tarif dasar listrik Rp 1000 / kWh, hitunglah
tarif yang di bayar ke PLN setiap bulannya.
Jawab :
Biaya yang terpakai selama sebulan = banyaknya
pemakaian/hari x 30 hari x biaya/kWh
Biaya = 2.314 kWh x 30 x Rp 1000 = Rp 69420
Penghitungan energi lsitrik dengan alat ukur kWh
Dengan kWh meter, jumlah energi yang terpakai sudah
tertulis, konsumen dapat melakukan penghitungan dengan
menghitung selisih pemakaian bulan berjalan dengan bulan
sebelumnya.
contoh:
Pada awal bulan April angka yang tertera 4.216 kWh,
sedangkan awal bulan Mei tertera 4.527 kWh. Maka ene rgi
listrik yang telah digunakan adalah 4.527 kWh − 4.216
kWh = 311 kWh.
Dengan mengalikan angka tersebut dengan harga tiap kWh,
maka biaya penggunaan energi listrik di rumah diketahui.
Jika harga TDL adalah Rp 1000 /kWh, maka tarif yang
harus di bayar adalah:
Pemakaian energi = 4.527 kWh − 4.216 kWh = 311 kWh
Biaya = pemakaian energi x biaya/kWh
Biaya = 311 kWh x Rp 1000/kWh : Rp 311 000
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta
menentukan kutub-kutub yang dihasilkan
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnet atau
penerapannya pada transformator
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu :
Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin
cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besa r.
Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya,
maka GGL induksi yang timbul juga semakin
besar.
Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala
kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar
Transformator
Ip
Is
Ns
Np
Vs
Vp
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri -ciri:
jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah
lilitan sekunder,
tegangan primer lebih kecil daripada tegangan
sekunder,
W = Energi listrik (Joule = J)
P = Daya listrik (Watt = W)
t = waktu (sekon = s)
V = Tegangan Listrik (Volt = V)
I = Arus listrik (Ampere = A)
Pada ujung terakhir besi yang
digosok, akan mempunyai
kutub yang berlawanan
dengan kutub ujung magnet
penggosoknya (B menjadi
kutub U)
Ujung besi yang berdekatan
dengan kutub magnet batang,
akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara
magnet batang berdekatan dengan
ujung A besi, maka ujung A besi
menjadi kutub selatan dan ujung
B besi menjadi kutub utara atau
sebaliknya.
GOSOKAN
INDUKSI
+
Arah arus dari + ke
Jika arah arus
berlawanan jarum jam
maka ujung besi tersebut
menjadi kutub utara.
Sebaliknya, jika arah
arus searah putaran jarum
jam maka ujung besi
tersebut terbentuk kutub
selatan. Dengan
demikian, ujung A kutub
utara dan B kutub selatan
atau sebaliknya.
Vp = Tegangan Primer
Vs = Tegangan Sekunder
Np = Lilitan Primer
Ns = Lilitan Sekunder
Ip = Arus Primer
Is = Arus Sekunder
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
kuat arus primer lebih besar dar ipada kuat arus
sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri -
ciri:
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah
lilitan sekunder,
tegangan primer lebih besar daripada tegangan
sekunder,
kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus
sekunder.
17. Menjelaskan fenomena yang terjadi akibat
perubahan suhu, peredaran bumi terhadap
matahari
Akhir-akhir ini dicatat kandungan karbon dioksida dan
gas lain dalam atmosfer mengalami kenaikan. N aiknya
gas rumah kaca akan menaikkan pula efek rumah
kaca. Peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca
itulah yang disebut pemanasan global .
Pemanasan global menimbulkan b erbagai dampak,
antara lain:
perubahan iklim
kenaikan frekuensi dan intensitas badai
menaikkan suhu permukaan laut, sehingga terjadi
penambahan ketinggian air laut
Pengaruh Gerak Rotasi Bumi
Gerak semu harian matahari
Terjadinya siang dan malam serta perbedaan
waktu
Pembelokan arah angin
Pembelokan arah arus laut
Pengaruh Gerak Revolusi Bumi
Gerak semu tahunan matahari
Perbedaan lamanya siang dan malam
Pergantian musim
18. Mengidentifikasi atom, ion, unsur, atau molekul
Sederhana serta penggunaannya pada produk
kimia dalam kehidupan sehari -hari
Molekul adalah partikel (spesi) netral yang
terdiri atas dua atau lebih atom, baik atom
sejenis maupun atom yang berbeda.
Ada 2 jenis molekul, yaitu molekul
monoatomik dan molekul poliatomik. Molekul
monoatomik adalah molekul yang terdiri atas
satu atom, misalnya molekul gas mu lia (He,
Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn). Sedangkan molekul
poliatomik adalah molekul yang terdiri atas
lebih dari 1 atom.
Molekul poliatomik yang terdiri atas atom
sejenis disebut molekul unsur, sedangkan
yang terdiri atas atom-atom yang berbeda
disebut molekul senyawa. Molekul molekul
unsur dapat berupa diatomik seperti O2, N2,
dan Cl2, atau tetraatomik seperti P4, dapat
juga berupa oktaatomik seperti S8.
Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan
listrik. Ion terdiri atas kation dan anion. Kation
adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan
anion adalah ion yang bermuatan negatif. Kation
dan anion bergabung dalam proporsi yang tertentu
dan tetap untuk membentuk senyawa ionik yang
netral.
19. sifat-sifat fisika dan atau kimia berdasa rkan hasil
percobaan
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat
dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika
antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik
didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan,
kekeruhan, dan kekentalan. Kamu akan
mempelajari beberapa sifat fisika tersebut.
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari
perubahan kimia, antara lain mudah terbakar,
mudah busuk, dan korosif.
20. Menjelaskan perubahan fisika atau kimia
berdasarkan hasil percobaan
Peristiwa perubahan fisika dapat terjadi karena
perubahan wujud zat, perubahan bentuk,
perubahan ukuran, perubahan volume, perubahan
bentuk energi, dan pelarutan
Perubahan kimia dapat terjadi karena peristiwa
pembakaran, perkaratan, dan pembusukan
Gerhana
Bulan
Gerhana
Matahari
BERDASARKAN SKL UN 2012
1. Menentukan besaran pokok,Besaran turunan dan
satuannya atau penggunaan alat ukur yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari -hari
A. Besaran Pokok, Besaran Turunan, Satuan dan
Alatnya
Besaran Pokok
- Panjang (meter) : Mistar
- Massa (kilogram) : Neraca
- Waktu (sekon) : Stopwatch
- Suhu (Kelvin) : Thermometer
- Arus listrik (Ampere) : Ampere Meter
- Jumlah Zat (Mol) : Pengkuran tidak
langsung
- Intensitas Cahaya (Kandela) : Light Meter
Besaran Turunan
- Luas (meter persegi = m2)
- Volume (meter kubik = m3)
- Kecepatan (meter per sekon = m/s)
- Gaya (Newton)
- Massa Jenis (Kilogram per meter kubik = kg/
m3
- Daya (watt)
- Usaha (Joule)
B. Alat Ukur
1. Jangka Sorong
Hasil Pembacaan = 2,4 + 0,07 = 2,47 cm
2. Mikrometer Sekrup
Hasil Pembacaan = 6,5 + 0,09 = 6,59 mm
2. Menentukan sifat-sifat zat beserta wujudnya atau
penerapan konsep massa jenis dalam kehidupan
sehari-hari
- Zat padat : bentuk tetap, volume tetap
- Zat cair : bentuk berubah, volume tetap
- Zat Gas (uap) : bentuk berubah, volume tetap
- Mencair (melebur) = Perubahan zat padat ke cair
- Membeku = Perubahan zat cair ke padat
- Menguap = Perubahan zat cair menjadi gas
- Mengembun = Perubahan zat gas menjadi cair
- Menyublim = Perubahan zat padat menjadi gas atau
sebaliknya
3. Menjelaskan pengaruh suhu pada pemuaian yang
terjadi dalam kehidupan sehari -hari
a. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang
muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar
daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut
dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari
terjadinya pembengkokan pada bingkai.
b. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah
antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu
meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan
bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai
antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang
akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
c. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat
sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak
dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada
tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih
dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan
ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada
tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan
pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin,
ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat
pada tempatnya.
d. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur
dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara
dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan
mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka
saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
e. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang
memiliki koefisien muai panjang berbeda yang
dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang
keping bimetal akan sama dan kedua keping pada
posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan
mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang
yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan
membengkok ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang kecil.
f. Gelas Pecah
Gelas pecah ketika disiram air panas, karena pemuaian
yang terjadi tidak merata (dinding gelas bagian dalam
sudah memuai sedanglan dinding gelas bagian luar
belum memuai)
4. Menentukan besaran kalor dalam proses
perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari -hari
0,07
0,09 mm
6,5 mm
QAB = m.CEs.T
QBC = m. L
QCD = m. CAir. T
QTotal = QAB +
ES QBC + QCD
AIR
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
Keterangan :
m = massa (kg)
C = Kalor Jenis (kkal/kg0C)
L = Kalor Lebur (kkal/kg)
T = Perubahan Suhu (Selisih suhu Awal dan Akhir)
5. Gerak
Pada GLBB
GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan.
Berubah beraturan maksudnya kecep atan gerak benda
bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur.
Perubahan kecepatan tersebut dinamakan percepatan .
Contoh GLBB yang selalu kita jumpai dalam
kehidupan hanya gerak jatuh bebas. Pada gerak jatuh
bebas, yang bekerja hanya percepatan g ravitasi dan
besar percepatan gravitasi bernilai tetap. Benda yang
jatuh bebas juga bergerak pada lintasan lurus (vertikal).
Contohnya buah mangga yang lezat atau buah kelapa
yang jatuh dari pohonnya. Ingat bahwa benda
melakukan gerak jatuh bebas jika kece patan awalnya
nol. Benda yang dilempar atau dijatuhkan dari
ketinggian tertentu tidak termasuk GJB karena
memiliki kecepatan awal. Benda yang dilempar atau
dijatuhkan termasuk gerak vertikal. Paham ya
perbedaannya… pada dasarnya gerak jatuh bebas dan
gerak vertikal ke bawah sama, hanya bedanya pada
GJB tidak terdapat kecepatan awal.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda
dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan
setiap saat tetap.
Hukum I Newton
Pada dasarnya benda bersifat lembam artinya benda
akan mempertahankan keadaannya, yaitu :
Bila benda dalam keadaan diam maka benda akan
tetap diam.
Bila benda bergerak maka akan bergerak lurus
beraturan.
Contoh :
Penumpang terjungkal saat mobil yang bergerak
cepat direm mendadak.
Koin di atas kertas di atas meja akan tetap di atas
di atas meja jika kertas ditarik secara cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
Hukum Newton II
adalah benda yang mengalami gaya akan mendapat
percepatan yang besarnya ;
Berbanding lurus (sebanding) dengan besar
resultan gaya-gaya yang mempengaruhinya.
Berbanding terbalik dengan massa benda itu
Contoh :
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan
percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading
terbalik dengan massa mobil tersebut
Hukum Newton III
disebut dengan hukum aksi -reaksi, yaitu : “Jika suatu
benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda
yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda
pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Contoh :
Adanya gaya gravitasi
Peristiwa gaya magnet
Gaya listrik
6. Menentukan besaran fisika pada usaha dan energi
a. Usaha (W)
W = F. S
b. Energi Potensial (Ep)
Ep = m. g. h
c. Energi Kinetik (Ek)
Ek = ½ m. V2
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
a. Pengungkit
Jenis I : Yaitu titik tumpu berada diantara titik
beban dan titik kuasa. Contoh : gunting, linggis,
alat bermain jungkat-jungkit, cotton bud
Jenis II : Yaitu titik bebannya berada diantara
titik tumpu dan titik kuasa. Contoh : gerobak
dorong, pembuka botol, alat pemecah kemiri,
dsb.
1. TETESAN OLI MOBIL
1 2 3 4 5 6 7 8
GLBB DIPERCEPAT
2. KETIKAN TICKER TIMER
8 7 6 5 4 3 2 1
GLBB DIPERLAMBAT
t
S
V
V = Kecepatan (m/s)
S = Jarak (m)
t = Waktu (s)
t
V
a
a = percepatan (m/s2)
V = Perubahan Kecepatan (m/s)
( V2 – V1)
t = Waktu (s)
F = 0 F = Resultan Gaya (N)
F = m. a m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Ep = Energi Potensial (Joule)
m = Massa (kg)
g = Percepatan Gravitasi
Bumi (m/s2)
h = Ketinggian Benda (m)
Ek = Energi Kinetik (Joule)
m = Massa (kg)
V = Kecepatan (m/s2)
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
Jenis III : Yaitu titik kuasa berada diantara titik
beban dan titik tumpu. Contoh : sekop, sendok,
serokan sampah.
b. Bidang Miring
Contoh : Tangga, sekrup, jalan berkelok pada
bukit, papan untuk menaiki drum.
c. Katrol
Katrol Tetap : katrol yang dipasang tetap pada
suatu titik, untuk mengubah arah gaya. Contoh :
katrol untuk mengambil air di sumur, kerekan
burung, katrol untuk mengangkat barang pada
bangunan, kerekan pada tiang bendera.
Katrol Bebas : katrol yang bisa bergerak.
Contoh : alat pengangkut peti kemas di
dermaga, alat pengangkut bahan bangunan pada
gedung bertingkat
Katrol majemuk : susunan katrol yang terdiri
lebih dari satu katrol. Contoh : pada mobil derek
dan peralatan pemanjat tebing.
8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan
tekanan pada suatu zat
Tekanan Pada zat Padat
A
F
P
Tekanan Pada Zat Cair (Hidrostatis)
Ph .g.h
9. Menentukan besaran fisika pada getaran dan
gelombang
T =
n
t
t
n
f
f
1
T
T
1
f
ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang
CDE dan GHI = lembah gelombang
B, F, dan J = titik puncak gelombang
D dan H = titik dasar gelombang
ABCDE, EFGHI = satu gelombang
Satu gelombang terdiri atas satu puncak
gelombang dan satu lembah gelombang .
Cepat Rambat Gelombang (v)
T
v
v . f
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapa nnya dalam
kehidupan sehari-hari
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi
Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).
Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam
jangkauan sumber bunyi.
Cepat Rambat Bunyi
t
s
v
untuk medium yang berbeda, kecepatan perambatan
gelombang bunyinya berbeda pula. Jika dilihat dari
kepadatan medium-medium bunyi merambat paling
baik dalam medium zat padat dan paling buruk dalam
medium udara (gas).
11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran-besaran
yang berhubungan dengan cermin/lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari -hari
A. Pemantulan pada cermin cekung dan cembung
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)
Ph = Tekanan hidrostatis (N/m2)
= massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s 2)
h = kedalaman (m)
T = Periode (s)
t = Waktu (s)
n = banyaknya getaran
f = frekuensi (Hz)
n = Banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Gelombang
Longitudinal
v = cepat rambat gel (m/s2)
= panjang gelombang (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s2)
s = Jarak sumber bunyi (m)
t = waktu yang ditempuh (s)
Gelombang
Transversal
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
B. Pembiasan pada lensa cekung dan cembung
Hubungan titi fokus, jarak benda, jarak bayangan dan
perbesaran benda.
Alat-Alat Optik
1.Mata
2.Kamera
3. Lups
4.Mikroskop
12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan
kehidupan sehari-hari
Kain wool digosokkan ke penggaris mika
(plastik), maka penggaris mika akan bermuatan
negatif karena mendapat elektron dari kain wool
(kain wool kehilangan elektron dan bermuatan
positif)
Kain sutera digosokkan ke kaca, maka kain sutera
akan bermuatan positif karena kehilangan elektron
(kain sutera bermuatan negatif karena menerima
elektron)
13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis
dalam suatu rangkaian listrik (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchoff) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
f = jarak titik focus
s = jarak benda
s1 = jarak bayangan
M = Perbesaran
h = tinggi benda
h1 = tinggi bayangan
Rabun dekat. (Hipermetropi)
Rabun dekat ditolong dengan
kacamata berlensa positif
(cembung)
Rabun Jauh. (Miopi)
Rabun dekat ditolong dengan
kacamata berlensa negatif (cekung)
- Diperkecil
- Terbalik
- Nyata
- Diperkecil
- Terbalik
- Nyata
Diagram sinar
pembentukan bayangan
pada lup dengan mata
berakomodasi maksimum
Diagram sinar pembentukan
bayangan pada lup dengan
mata tidak berakomodasi
Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan
mata berakomodasi maksimum
Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan
mata tidak berakomodasi
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
14. Menentukan besarnya energi atau daya listrik
dalam kehidupan sehari-hari
Untuk menghitung besarnya energi / daya listrik
digunakan rumus :
W = P.t
P = V.I
W = V.I.t
Menghitung rekening listrik dalam rumah tangga
1 KWh = 1000 Wh
Penghitungan dengan cara ini diperlukan daftar nama alat -
alat beserta spesifikasi alatnya serta waktu pemakaiannya:
contoh:
Sebuah rumah tangga menggunakan 4 buah lampu, masingmasing
dayanya 18 watt selama rata -rata 12 jam/hari,
sebuah pompa air yang dayanya 125 watt selama 6
jam/hari, 1 buah kulkas yang dayanya 100 watt selama 7
jam/hari. Jika tarif dasar listrik Rp 1000 / kWh, hitunglah
tarif yang di bayar ke PLN setiap bulannya.
Jawab :
Biaya yang terpakai selama sebulan = banyaknya
pemakaian/hari x 30 hari x biaya/kWh
Biaya = 2.314 kWh x 30 x Rp 1000 = Rp 69420
Penghitungan energi lsitrik dengan alat ukur kWh
Dengan kWh meter, jumlah energi yang terpakai sudah
tertulis, konsumen dapat melakukan penghitungan dengan
menghitung selisih pemakaian bulan berjalan dengan bulan
sebelumnya.
contoh:
Pada awal bulan April angka yang tertera 4.216 kWh,
sedangkan awal bulan Mei tertera 4.527 kWh. Maka ene rgi
listrik yang telah digunakan adalah 4.527 kWh − 4.216
kWh = 311 kWh.
Dengan mengalikan angka tersebut dengan harga tiap kWh,
maka biaya penggunaan energi listrik di rumah diketahui.
Jika harga TDL adalah Rp 1000 /kWh, maka tarif yang
harus di bayar adalah:
Pemakaian energi = 4.527 kWh − 4.216 kWh = 311 kWh
Biaya = pemakaian energi x biaya/kWh
Biaya = 311 kWh x Rp 1000/kWh : Rp 311 000
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta
menentukan kutub-kutub yang dihasilkan
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnet atau
penerapannya pada transformator
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu :
Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin
cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besa r.
Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya,
maka GGL induksi yang timbul juga semakin
besar.
Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala
kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar
Transformator
Ip
Is
Ns
Np
Vs
Vp
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri -ciri:
jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah
lilitan sekunder,
tegangan primer lebih kecil daripada tegangan
sekunder,
W = Energi listrik (Joule = J)
P = Daya listrik (Watt = W)
t = waktu (sekon = s)
V = Tegangan Listrik (Volt = V)
I = Arus listrik (Ampere = A)
Pada ujung terakhir besi yang
digosok, akan mempunyai
kutub yang berlawanan
dengan kutub ujung magnet
penggosoknya (B menjadi
kutub U)
Ujung besi yang berdekatan
dengan kutub magnet batang,
akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara
magnet batang berdekatan dengan
ujung A besi, maka ujung A besi
menjadi kutub selatan dan ujung
B besi menjadi kutub utara atau
sebaliknya.
GOSOKAN
INDUKSI
+
Arah arus dari + ke
Jika arah arus
berlawanan jarum jam
maka ujung besi tersebut
menjadi kutub utara.
Sebaliknya, jika arah
arus searah putaran jarum
jam maka ujung besi
tersebut terbentuk kutub
selatan. Dengan
demikian, ujung A kutub
utara dan B kutub selatan
atau sebaliknya.
Vp = Tegangan Primer
Vs = Tegangan Sekunder
Np = Lilitan Primer
Ns = Lilitan Sekunder
Ip = Arus Primer
Is = Arus Sekunder
http://wawanhar.blogspot.com
http://wawanhar.wordpress.com
kuat arus primer lebih besar dar ipada kuat arus
sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri -
ciri:
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah
lilitan sekunder,
tegangan primer lebih besar daripada tegangan
sekunder,
kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus
sekunder.
17. Menjelaskan fenomena yang terjadi akibat
perubahan suhu, peredaran bumi terhadap
matahari
Akhir-akhir ini dicatat kandungan karbon dioksida dan
gas lain dalam atmosfer mengalami kenaikan. N aiknya
gas rumah kaca akan menaikkan pula efek rumah
kaca. Peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca
itulah yang disebut pemanasan global .
Pemanasan global menimbulkan b erbagai dampak,
antara lain:
perubahan iklim
kenaikan frekuensi dan intensitas badai
menaikkan suhu permukaan laut, sehingga terjadi
penambahan ketinggian air laut
Pengaruh Gerak Rotasi Bumi
Gerak semu harian matahari
Terjadinya siang dan malam serta perbedaan
waktu
Pembelokan arah angin
Pembelokan arah arus laut
Pengaruh Gerak Revolusi Bumi
Gerak semu tahunan matahari
Perbedaan lamanya siang dan malam
Pergantian musim
18. Mengidentifikasi atom, ion, unsur, atau molekul
Sederhana serta penggunaannya pada produk
kimia dalam kehidupan sehari -hari
Molekul adalah partikel (spesi) netral yang
terdiri atas dua atau lebih atom, baik atom
sejenis maupun atom yang berbeda.
Ada 2 jenis molekul, yaitu molekul
monoatomik dan molekul poliatomik. Molekul
monoatomik adalah molekul yang terdiri atas
satu atom, misalnya molekul gas mu lia (He,
Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn). Sedangkan molekul
poliatomik adalah molekul yang terdiri atas
lebih dari 1 atom.
Molekul poliatomik yang terdiri atas atom
sejenis disebut molekul unsur, sedangkan
yang terdiri atas atom-atom yang berbeda
disebut molekul senyawa. Molekul molekul
unsur dapat berupa diatomik seperti O2, N2,
dan Cl2, atau tetraatomik seperti P4, dapat
juga berupa oktaatomik seperti S8.
Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan
listrik. Ion terdiri atas kation dan anion. Kation
adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan
anion adalah ion yang bermuatan negatif. Kation
dan anion bergabung dalam proporsi yang tertentu
dan tetap untuk membentuk senyawa ionik yang
netral.
19. sifat-sifat fisika dan atau kimia berdasa rkan hasil
percobaan
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat
dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika
antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik
didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan,
kekeruhan, dan kekentalan. Kamu akan
mempelajari beberapa sifat fisika tersebut.
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari
perubahan kimia, antara lain mudah terbakar,
mudah busuk, dan korosif.
20. Menjelaskan perubahan fisika atau kimia
berdasarkan hasil percobaan
Peristiwa perubahan fisika dapat terjadi karena
perubahan wujud zat, perubahan bentuk,
perubahan ukuran, perubahan volume, perubahan
bentuk energi, dan pelarutan
Perubahan kimia dapat terjadi karena peristiwa
pembakaran, perkaratan, dan pembusukan
Gerhana
Bulan
Gerhana
Matahari