Kata sifat dapat dikelompokkan menurut (1) perilaku semantis, (2) perilaku sintaksis, dan (3) bentuk.
Semantis
- Adjektiva bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas.
- Adjektiva pemeri sifat yang memerikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental. Contoh: aman, bersih.
- Adjektiva ukuran yang mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan ukuran kuantitatif. Contoh: berat, ringan.
- Adjektiva warna yang mengacu ke berbagai warna. Contoh: merah, kuning.
- Adjektiva waktu yang mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai pewatas. Contoh: lama, segera.
- Adjektiva jarak yang mengacu ke ruang antara dua benda, tempat, atau maujud sebagai pewatas nomina. Contoh: jauh, dekat.
- Adjektiva sikap batin yang bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan. Contoh: bangga, bahagia.
- Adjektiva cerapan yang bertalian dengan pancaindera. Contoh: gemerlap, bising, anyir, basah, asam.
- Adjektiva tak bertaraf yang mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan. Contoh: abadi, bundar.
Sintaksis
- Adjektiva atributif adalah pewatas dalam frasa nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap. Tempatnya adalah di sebelah kanan atau setelah nomina. Contoh: buku merah, harga mahal.
- Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa. Contoh: Gedung itu sangat megah. Untuk kejelasan batas antara subjek dan predikat, kadang diselipkan kata adalah.
- Adjektiva adverbial adalah pewatas verba (atau adjektiva lain) yang menjadi predikat. Polanya:
- ... (dengan) + (se-) + adjektiva + (-nya). Contoh: (bekerja) dengan baik.
- Perulangan adjektiva. Contoh: (bekerja) baik-baik.
Bentuk
- Adjektiva dasar (monomorfemis) merupakan sebagian besar dari adjektiva, meskipun ada yang berbentuk pengulangan semu. Contoh: besar, pura-pura.
- Adjektiva turunan (polimorfemis) melalui proses afiksasi, pengulangan, penggabungan, dan pemajemukan.
- Afiksasi
- Prefiks se- dan ter-. Contoh: secantik, terbagus.
- Infiks -em-. Contoh: gemetar, gemuruh.
- Penyerapan afiks dari bahasa Arab, Belanda, dan Inggris.
- Sufiks -i, -iah, -wi, -wiah. Contoh: alami, duniawi.
- Sufiks -if, -er, -al, -is. Contoh: aktif, parlementer, struktural, teknis.
- Pengulangan. Contoh: kecil-kecil, besar-besaran, compang-camping.
- Pemajemukan
- Gabungan sinonim/antonim. Contoh: cerah ceria, baik buruk.
- Gabungan morfem terikat dan bebas: serbaguna, adidaya.
- Gabungan morfem bebas: contoh: baik budi, busung lapar.
- Afiksasi
Pentarafan
Adjektiva bertaraf dapat menunjukkan (1) tingkat kualitas atau intensitas dengan pewatas seperti benar, sangat, terlalu, agak, dan makin, serta (2) tingkat bandingan dengan pewatas lebih, kurang, dan paling.
- Tingkat kualitas
- Tingkat positif, tanpa pewatas
- Tingkat intensif, dengan pewatas benar, betul, sungguh
- Tingkat elatif, dengan pewatas amat sangat ..., (amat) sangat ... sekali, maha-, adi-
- Tingkat eksesif, dengan pewatas terlalu, terlampau, kelewat, ke--an
- Tingkat augmentatif, dengan pewatas makin ..., makin ... makin ..., semakin ....
- Tingkat atenuatif, dengan pewatas agak, sedikit, ke--an yang direduplikasi
- Tingkat bandingan
- Tingkat ekuatif, dengan pewatas se-, sama + ... + -nya (dengan)
- Tingkat komparatif, dengan pewatas lebih ... dari(pada) ...
- Tingkat superlatif, dengan pewatas paling, ter-
Transposisi
Adjektiva dapat dihasilkan melalui proses transposisi dari verba atau nomina. Transposisi adalah perubahan kelas kata tanpa pengubahan bentuk.
- Adjektiva deverbal
- meng-
- meng--kan
- ter-
- ber-
- Adjektiva denominal.
- pe- atau peng-
- ke--an yang mengalami reduplikasi