7 Rumus Terbaru Kebahagiaan

Kali ini saya akan membagikan sedikit ulasan yang berkenaan dengan postingan kemarin yaitu kesuksesan vs kebahagiaan.
Apa itu bahagia atau kebahagian tentu tidak perlu di ulas lagi karena artikel kemarin sudah mengupas dengan tuntas dan bagi anda yang belum membacanya silahkan klick disini terlebih dahulu.

Sesuai judul di atas tentang 7 rumus kebahagiaan pada buku Arvan Pradiansyah, The 7 Laws of Happiness, ibarat makanan bergizi yang harus terus menerus dimasukkan ke dalam pikiran seseorang, agar seseorang dapat berbahagia setiap saat.

Rumus 1: Sabar (patience)
Kalau pikiran-pikiran yang masuk ke dalam kepala adalah mengenai ‘hasil‘, maka pikiran itu tidak akan membuat seseorang bahagia. Karena definisi sabar itu bukan pada hasil. “Sabar itu adalah pada proses. Maka “makanan” yang harus kita masukkan ke dalam otak kita adalah “proses”, “proses”, “proses”. Yang paling penting kita nikmati prosesnya, bukan hasilnya.

Tapi, banyak orang yang ingin mendapatkan hasil, tapi tidak mau menjalani proses. Nah, itulah orang yang tidak bahagia. Misalnya orang mau kaya, tapi tidak menjalani proses untuk menjadi kaya, apakah dia bisa menjadi kaya? Bisa, tapi dia tidak menjalani proses yang benar untuk menjadi kaya. “Saya kira dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan (sukses/kaya), tapi dia tidak menikmati prosesnya, alias tidak bahagia, padahal mestinya pikiran itu diisi dengan indahnya sebuah proses, nikmatnya proses,” tutur Arvan.

Rumus 2: Syukur (Gratefulness)
Kebanyakan orang tidak bersyukur. Itu karena pikirannya dipenuhi oleh hal-hal yang belum dia miliki. Kalau pikiran seseorang dipenuhi dengan apa-apa yang sudah menjadi miliknya sekarang, maka perasaan syukur akan betul-betul lahir.
“Jadi mari kita fokuskan pikiran pada apa yang telah kita miliki. Ini penting, agar kita selalu bahagia dan bersyukur setiap saat,” kata Arvan

Rumus 3: Sederhana (Simplicity)
Sederhana itu melihat keluar. Yaitu, bagaimana seseorang melihat masalah dalam hidupnya itu sebagai sesuatu yang sederhana, bukan sesuatu hal yang kelihatan sangat kompleks atau rumit.
Simplicity adalah menemukan hakikat di balik setiap masalah. Jadi, pikiran kita ini juga harus di isi dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya, apa sih hakikatnya kita di kantor gontok-gontokan, sikut-sikutan?

Ketika pikiran seseorang diisi hal-hal yang tidak abadi seperti itu, atau oleh problem-problem, maka orang itu tidak bahagia. “ketika kita mampu melihat hakikat di balik setiap masalah, menemukan esensi di balik setiap pernik-pernik, maka kita bisa melihat dunia ini sederhana sekali sebenarnya. Dan kita bahagia kalau melihat kesederhanaan itu.

Insya Allah Bersambung
Terimakasih

Tetap Semangat
Sukses Selalu
Wassalam
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==