Rumus Bahasa Indonesia Pengelompokan Adjektiva

Kata sifat dapat dikelompokkan menurut (1) perilaku semantis, (2) perilaku sintaksis, dan (3) bentuk.

Semantis

  1. Adjektiva bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas.
    1. Adjektiva pemeri sifat yang memerikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental. Contoh: aman, bersih.
    2. Adjektiva ukuran yang mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan ukuran kuantitatif. Contoh: berat, ringan.
    3. Adjektiva warna yang mengacu ke berbagai warna. Contoh: merah, kuning.
    4. Adjektiva waktu yang mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai pewatas. Contoh: lama, segera.
    5. Adjektiva jarak yang mengacu ke ruang antara dua benda, tempat, atau maujud sebagai pewatas nomina. Contoh: jauh, dekat.
    6. Adjektiva sikap batin yang bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan. Contoh: bangga, bahagia.
    7. Adjektiva cerapan yang bertalian dengan pancaindera. Contoh: gemerlap, bising, anyir, basah, asam.
  2. Adjektiva tak bertaraf yang mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan. Contoh: abadi, bundar.

Sintaksis

  1. Adjektiva atributif adalah pewatas dalam frasa nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap. Tempatnya adalah di sebelah kanan atau setelah nomina. Contoh: buku merah, harga mahal.
  2. Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa. Contoh: Gedung itu sangat megah. Untuk kejelasan batas antara subjek dan predikat, kadang diselipkan kata adalah.
  3. Adjektiva adverbial adalah pewatas verba (atau adjektiva lain) yang menjadi predikat. Polanya:
    1. ... (dengan) + (se-) + adjektiva + (-nya). Contoh: (bekerja) dengan baik.
    2. Perulangan adjektiva. Contoh: (bekerja) baik-baik.

Bentuk

  1. Adjektiva dasar (monomorfemis) merupakan sebagian besar dari adjektiva, meskipun ada yang berbentuk pengulangan semu. Contoh: besar, pura-pura.
  2. Adjektiva turunan (polimorfemis) melalui proses afiksasi, pengulangan, penggabungan, dan pemajemukan.
    1. Afiksasi
      1. Prefiks se- dan ter-. Contoh: secantik, terbagus.
      2. Infiks -em-. Contoh: gemetar, gemuruh.
      3. Penyerapan afiks dari bahasa Arab, Belanda, dan Inggris.
        1. Sufiks -i, -iah, -wi, -wiah. Contoh: alami, duniawi.
        2. Sufiks -if, -er, -al, -is. Contoh: aktif, parlementer, struktural, teknis.
    2. Pengulangan. Contoh: kecil-kecil, besar-besaran, compang-camping.
    3. Pemajemukan
      1. Gabungan sinonim/antonim. Contoh: cerah ceria, baik buruk.
      2. Gabungan morfem terikat dan bebas: serbaguna, adidaya.
      3. Gabungan morfem bebas: contoh: baik budi, busung lapar.

Pentarafan

Adjektiva bertaraf dapat menunjukkan (1) tingkat kualitas atau intensitas dengan pewatas seperti benar, sangat, terlalu, agak, dan makin, serta (2) tingkat bandingan dengan pewatas lebih, kurang, dan paling.
  1. Tingkat kualitas
    1. Tingkat positif, tanpa pewatas
    2. Tingkat intensif, dengan pewatas benar, betul, sungguh
    3. Tingkat elatif, dengan pewatas amat sangat ..., (amat) sangat ... sekali, maha-, adi-
    4. Tingkat eksesif, dengan pewatas terlalu, terlampau, kelewat, ke--an
    5. Tingkat augmentatif, dengan pewatas makin ..., makin ... makin ..., semakin ....
    6. Tingkat atenuatif, dengan pewatas agak, sedikit, ke--an yang direduplikasi
  2. Tingkat bandingan
    1. Tingkat ekuatif, dengan pewatas se-, sama + ... + -nya (dengan)
    2. Tingkat komparatif, dengan pewatas lebih ... dari(pada) ...
    3. Tingkat superlatif, dengan pewatas paling, ter-

Transposisi

Adjektiva dapat dihasilkan melalui proses transposisi dari verba atau nomina. Transposisi adalah perubahan kelas kata tanpa pengubahan bentuk.
  1. Adjektiva deverbal
    1. meng-
    2. meng--kan
    3. ter-
    4. ber-
  2. Adjektiva denominal.
    1. pe- atau peng-
    2. ke--an yang mengalami reduplikasi
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==