Jakarta, Nyeri punggung bisa dibilang sudah menjadi
penyakit khas karyawan kantoran yang seharian duduk di depan komputer.
Selain posisi duduk yang salah, faktor tempat duduk juga bisa menjadi
pemicunya. Sebenarnya ada rumus untuk menentukan ukuran tempat duduk
yang ergonomis
"Untuk mencegah terjadinya nyeri punggung bagian bawah, perlu dibuat kursi yang ergonomis sesuai antropometri tubuh. Bentuk dan ukuran kursi dapat mempengaruhi posisi lengkung tulang belakang," kata Dr dr Ninis Sri Prasetyowati, Sp.KFR dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari FKUI dalam acara Promosi Doktornya di FKUI, Rabu (6/2/2013).
Dalam disertasainya, dr Ninis menjelaskan bahwa nyeri punggung bawah non spesifik banyak terjadi akibat posisi duduk yang tak tepat sehingga terjadi perubahan lengkung tulang belakang. Ujung-ujungnya dapat meningkatkan tegangan otot pada punggung bagian bawah.
Selain itu, berbagai penelitian juga menemukan bahwa wanita lebih rentan terkena nyeri punggung bagian bawah karena struktur panggulnya yang berbeda dengan pria. Duduk untuk waktu yang lama akan meningkatkan beban yang diterima tulang belakang bagian bawah. Beban ini lebih besar daripada yang diterima tubuh saat berdiri.
Dr Ninis telah melakukan penelitian panjang untuk menentukan rumus ukuran kursi yang ergonomis. Hanya saja rumus ini dibuat dengan menggunakan sampel siswi SMU. Walau demikian, dr Ninis mengaku rumus ini dapat diterapkan pada karyawan kantor.
"Saya meneliti pada anak SMA yang tingginya sekitar 150 - 170 cm. Karyawan kantor kan rata-rata tingginya sebesar itu jadi bisa digunakan juga untuk karyawan kantor," terang dr Ninis.
Rumus kursi yang ergonomis mempertimbangkan panjang kaki atau tungkai dan ukuran lebar panggul. Panjang kaki dibagi menjadi 2 bagian, yaitu panjang tungkai bagian atas (PTA) dan panjang tungkai bagian bawah (PTB). Ukuran ini dibagi menjadi 3 kategori.
Ukuran PTA dikatakan kecil jika panjangnya 42 - 45 cm, dikatakan sedang jika panjangnya 46 - 49 cm dan besar jika panjangnya 50 - 53 cm. Ukuran PTB dikatakan kecil jika panjangnya 37 - 39 cm, sedang jika panjangnya 40 - 42 cm dan besar jika panjangnya 43 - 45 cm. Untuk lebar panggul, dikatakan kecil jika lebarnya 26 - 28 cm, dikatakan sedang jika lebarnya 29 - 31 cm dan besar jika lebarnya 32 - 34 cm.
Untuk menentukan ukuran kursi yang akan digunakan, kategorisasi diambil apabila memenuhi minimal 2 ukuran yang sama. Misalnya seorang subjek memiliki ukuran PTA 48,5 cm (sedang), PTB 39,2 cm (kecil) dan lebar panggul 29 cm (sedang), maka ia dimasukkan dalam kategori sedang.
Sedangkan rumus penentuan ukuran kursi sesuai PTA, PTB dan lebar panggul, adalah sebagai berikut:
- Untuk kelompok kecil, maka panjang alas duduknya 41 cm, tinggi alas duduknya 38,5 cm dan lebar alas duduknya 37 cm.
- Untuk kelompok sedang, maka panjang alas duduknya 45 cm, tinggi alas duduknya 41,5 cm dan lebar alas duduknya 40 cm.
- Untuk kelompok besar, maka panjang alas duduknya 49 cm, tinggi alas duduknya 44,5 cm dan lebar alas duduknya 43 cm.
Untuk sandaran punggung, sudut kemiringannya adalah 100 derajat ke arah belakang. Jika dibandingkan, kursi-kursi di bangku sekolah saat ini memiliki sudut kemiringan 90 derajat sehingga punggung berada pada posisi tegak.
"Untuk mencegah terjadinya nyeri punggung bagian bawah, perlu dibuat kursi yang ergonomis sesuai antropometri tubuh. Bentuk dan ukuran kursi dapat mempengaruhi posisi lengkung tulang belakang," kata Dr dr Ninis Sri Prasetyowati, Sp.KFR dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari FKUI dalam acara Promosi Doktornya di FKUI, Rabu (6/2/2013).
Dalam disertasainya, dr Ninis menjelaskan bahwa nyeri punggung bawah non spesifik banyak terjadi akibat posisi duduk yang tak tepat sehingga terjadi perubahan lengkung tulang belakang. Ujung-ujungnya dapat meningkatkan tegangan otot pada punggung bagian bawah.
Selain itu, berbagai penelitian juga menemukan bahwa wanita lebih rentan terkena nyeri punggung bagian bawah karena struktur panggulnya yang berbeda dengan pria. Duduk untuk waktu yang lama akan meningkatkan beban yang diterima tulang belakang bagian bawah. Beban ini lebih besar daripada yang diterima tubuh saat berdiri.
Dr Ninis telah melakukan penelitian panjang untuk menentukan rumus ukuran kursi yang ergonomis. Hanya saja rumus ini dibuat dengan menggunakan sampel siswi SMU. Walau demikian, dr Ninis mengaku rumus ini dapat diterapkan pada karyawan kantor.
"Saya meneliti pada anak SMA yang tingginya sekitar 150 - 170 cm. Karyawan kantor kan rata-rata tingginya sebesar itu jadi bisa digunakan juga untuk karyawan kantor," terang dr Ninis.
Rumus kursi yang ergonomis mempertimbangkan panjang kaki atau tungkai dan ukuran lebar panggul. Panjang kaki dibagi menjadi 2 bagian, yaitu panjang tungkai bagian atas (PTA) dan panjang tungkai bagian bawah (PTB). Ukuran ini dibagi menjadi 3 kategori.
Ukuran PTA dikatakan kecil jika panjangnya 42 - 45 cm, dikatakan sedang jika panjangnya 46 - 49 cm dan besar jika panjangnya 50 - 53 cm. Ukuran PTB dikatakan kecil jika panjangnya 37 - 39 cm, sedang jika panjangnya 40 - 42 cm dan besar jika panjangnya 43 - 45 cm. Untuk lebar panggul, dikatakan kecil jika lebarnya 26 - 28 cm, dikatakan sedang jika lebarnya 29 - 31 cm dan besar jika lebarnya 32 - 34 cm.
Untuk menentukan ukuran kursi yang akan digunakan, kategorisasi diambil apabila memenuhi minimal 2 ukuran yang sama. Misalnya seorang subjek memiliki ukuran PTA 48,5 cm (sedang), PTB 39,2 cm (kecil) dan lebar panggul 29 cm (sedang), maka ia dimasukkan dalam kategori sedang.
Sedangkan rumus penentuan ukuran kursi sesuai PTA, PTB dan lebar panggul, adalah sebagai berikut:
- Untuk kelompok kecil, maka panjang alas duduknya 41 cm, tinggi alas duduknya 38,5 cm dan lebar alas duduknya 37 cm.
- Untuk kelompok sedang, maka panjang alas duduknya 45 cm, tinggi alas duduknya 41,5 cm dan lebar alas duduknya 40 cm.
- Untuk kelompok besar, maka panjang alas duduknya 49 cm, tinggi alas duduknya 44,5 cm dan lebar alas duduknya 43 cm.
Untuk sandaran punggung, sudut kemiringannya adalah 100 derajat ke arah belakang. Jika dibandingkan, kursi-kursi di bangku sekolah saat ini memiliki sudut kemiringan 90 derajat sehingga punggung berada pada posisi tegak.